Inovasi Olahan Cabai UMY, Untuk Petani Cabai

July 5, 2020, oleh: superadmin
Ir. Pujastuti S. Dyah, MM., serta tim pengabdian UMY sedang memberikan pelatihan teknis pembuatan bubuk cabai

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak bagi kesehatan, tetapi juga memberikan dampak negative bagi semua sector termasuk sector ekonomi. Pada sektor pertanian pandemic Covid-19 berdampak terhadap anjloknya harga komoditas pertanian. Hal itu disebabkan menurunnya permintaan terhadap komoditas pertanian. Harga cabai yang normatifnya diatas Rp. 30.000 kini anjlok ke ke level Rp. 8.000/kg. Itupun tidak semua hasil panen petani terserap konsumen, sedangkan cabai memiliki karakteristik mudah busuk dan tidak tahan lama, sehingga tak sedikit hasil panen cabai dibuang.

Prihatin dengan penderitaan yang dialami petani dua dosen UMY Ir. Pujastuti S. Dyah MM dan Ir. Lestari Rahayu MP., dibantu oleh tiga mahasiswa UMY menerapkan inovasi teknis pengolahan cabai menjadi bubuk cabai siap konsumsi pada Kelompok ibu-ibu Aisyiyah Ranting Sinduadi Tengah, Mlati, Sleman.  Penerapan inovasi ini ditujukan untuk menyelamatkan produsen cabai dari ancaman kerugian. Penerapan inovasi ini dipilih karena mudah diaplikasikan, tidak membutuhkan biaya tinggi, dan disukai konsumen. Ir. Pujastuti S. Dyah, MM., selaku ketua penyelenggara program menyampaikan bahwa proses pembuatan bubuk ini sangat mudah dan murah, mudah disosialisasikan, bentuk produknya sudah mulai disukai konsumen sebagai pendamping makanan yang lezat dan praktis.

Inovasi bubuk cabai siap konsumsi

Ir. Diah Setyowati selaku ketua Aisyiyah Rating Sinduadi Tengah, Mlati, Sleman menyambut baik program ini. Demi mendukung kelancaran adopsi inovasi 3 mahasiswa UMY diterjunkan untuk melakukan pendampingan selama 1 bulan.